Delik INFO | Bengkulu – Kelompok Tani Delima 25, yang beranggotakan warga RT 25 RW 06 Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, resmi menyatakan dukungan penuh terhadap program Ketahanan Pangan yang di canangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Tonton Video Pengolahan Sampah Kelompok Tani DELIMA Warga Bumi Ayu 8 RT 25 Kota Bengkulu :
Komitmen tersebut di wujudkan melalui gerakan pemanfaatan limbah sampah rumah tangga dan dapur MBG untuk di olah menjadi pupuk kompos. Selain itu, warga juga menggagas kegiatan menanam buah-buahan dalam pot sebagai langkah meningkatkan ketersediaan pangan sekaligus menambah nilai ekonomi keluarga.
Baca Juga : Kejari Bengkulu Tahan Kadinkes dan Dua Tersangka Korupsi Proyek Labkesda Rp916 Juta
Pengelola Dapur MBG, Syafri Yantoni, menyambut baik gerakan tersebut.
“Kami gembira dengan kegiatan positif ini. Selain menjadi solusi masalah sampah yang di hasilkan dapur, ternyata juga bisa mendatangkan manfaat nyata bagi warga sekitar,” ujarnya.
Program ini di prakarsai dan di bina oleh Sekretaris Jenderal Yayasan Garuda Nusantara Perkasa, dengan tujuan memberikan nilai tambah serta tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar.
Ketua RT 25 RW 06 Bumi Ayu, Ramlan Fahmi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif warganya.
“Kami sangat bangga dengan semangat warga. Dengan memanfaatkan lahan tidur dan mengolah sampah menjadi kompos, kami percaya kegiatan ini akan memberi manfaat besar. Bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk kesejahteraan keluarga,” ungkapnya.

Hal senada di sampaikan Sekretaris Jenderal Yayasan Garuda Nusantara Perkasa, Mirza Subing, yang menjadi pembina program ini.
“Kami ingin gerakan kecil di tingkat RT ini bisa menjadi contoh bahwa ketahanan pangan bisa di mulai dari rumah. Target panen 2 ton melon bukan hanya angka, tapi simbol optimisme dan kerja sama warga,” jelasnya.
Baca Juga : Indonesia Tanggap Bencana Melalui Program Makan Bergizi Gratis
Sebagai tindak lanjut, warga telah membentuk kepengurusan dan mendeklarasikan kegiatan pada Sabtu, 20 September 2025. Langkah awal dimulai dengan membuka serta memanfaatkan salah satu lahan tidur di wilayah tersebut sebagai pusat pengolahan kompos. Selain itu, lokasi itu juga akan di jadikan pusat sosialisasi penanaman melon, dengan target panen hingga 2 ton.
Dengan adanya gerakan ini, masyarakat berharap program ketahanan pangan tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi warga, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan melalui sektor pertanian berbasis lingkungan.













