Delikinfo | Bengkulu — Yayasan Garuda Nusantara Perkasa bersama Yayasan Amanah Cinta Kasih menggelar Pelatihan Keamanan Pangan dan Penjamah Makanan Siap Saji, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Latansa Bengkulu dan diikuti oleh karyawan dari SPPG Bumi Ayu dan SPPG Pagar Dewa, Sabtu (11/10).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para karyawan dalam menyajikan makanan yang sehat, bergizi, dan higienis, sebagai bagian dari pelaksanaan program makan bergizi gratis bagi masyarakat.
Narasumber dalam kegiatan ini, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Neli Hartati, menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai ketahanan pangan bagi para pengelola dan penjamah makanan.
“Manfaatnya? Ya, mereka tahu tentang wawasan mengapa mesti ada kegiatan pelatihan ketahanan pangan. Kemudian juga menjelaskan kepada mereka bahwa kebijakan ini ada dasar hukumnya, dan apa saja yang mereka dapatkan pada saat pelatihan. Kita jelaskan pada peserta tentang tempat mereka bekerja, termasuk klasifikasi pangan, kebijakan untuk yayasan, dan fasilitas yang mesti disiapkan untuk para pekerja dalam pelaksanaan kegiatan,” ujar Neli Hartati.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas pihak dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan pangan ini.
“Ada juga koordinasi dengan tim yang jadi leadernya di SPPG, juga dengan tim puskesmas setempat, termasuk untuk inspeksi kesehatan lingkungannya. Program ini sudah diakui pemerintah dan pemerintah mewajibkan seluruh dinas kesehatan ikut serta, terutama dalam membantu tim SPPG agar siap dan aman di lapangan,” tambahnya.
Neli juga menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan kasus keracunan pangan di Kota Bengkulu.
“Kami ingin mengantisipasi jangan sampai ada keracunan pangan. Pelaporan untuk keracunan sampai saat ini belum ada, tapi kalau tidak lapor kami juga tidak tahu. Saat ini ada 25 dapur di Kota Bengkulu dan Alhamdulillah belum ada laporan kejadian luar biasa dari tiap dapur yang ada,” jelasnya.
Di akhir sambutan, Neli berpesan agar seluruh pihak yang terlibat — yayasan, pemilik dapur, tim SPPG, dan Dinas Kesehatan — terus menjalin koordinasi yang baik.
“Kami siap membantu, terutama dalam urusan memberikan informasi. Itu menjadi kewajiban kami untuk memastikan pangan yang disediakan benar-benar sehat, bergizi, dan aman,” tutupnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh pengelola dan penjamah makanan siap saji di Kota Bengkulu dapat lebih memahami standar keamanan pangan dan menjalankan praktik penyajian makanan yang aman bagi masyarakat.













