Delik INFO | Kota Bengkulu — Kota Bengkulu – Limbah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini tak lagi di anggap sekadar sisa tak berguna. Berkat pendekatan kreatif dan pembinaan langsung dari Yayasan Garuda Nusantara Perkasa (YGNP), sisa makanan MBG justru bertransformasi menjadi sumber manfaat ekonomi sekaligus solusi lingkungan.
YGNP turun langsung ke RT 25 RW 06 Kelurahan Bumi Ayu 8, Kota Bengkulu, melakukan edukasi dan pendampingan bagi warga setempat. Fokus kegiatan ini adalah mengajarkan cara mengelola limbah dapur MBG agar memiliki nilai tambah dan berkelanjutan. Pada Minggu (26/10/2025),
“Warga di perkenankan mengambil limbah untuk pakan ternak dan memanfaatkannya langsung, tidak perlu sungkan. Sisa yang tidak terpakai kami ajarkan cara mengolahnya menjadi kompos. Persoalan sampah jangan lagi jadi masalah, tapi berkah,” tegas Mirza Subing, Sekretaris Jenderal YGNP.
Langkah YGNP di sambut positif oleh Ramlan Fahmi, Ketua RT 25 Bumi Ayu 8. Ia menilai pembinaan tersebut membuka jalan baru bagi warga untuk mengubah limbah menjadi peluang.
“Semoga pengelola dapur MBG tidak hanya berorientasi bisnis, tapi juga memberi dampak sosial nyata. Kami berterima kasih kepada YGNP yang telah membantu membentuk kelompok tani agar warga bisa belajar membuat kompos dan menanam sayur-buah di pekarangan,” ujar Ramlan.
YGNP juga mendorong pengelola dapur MBG agar mengajarkan para relawan cara mengelompokkan jenis limbah. Sisa makanan seperti potongan sayur, buah, dan nasi dapat di manfaatkan untuk pakan ternak atau kompos, sedangkan limbah kemasan — seperti kardus dan plastik bekas ompreng — di kumpulkan untuk di daur ulang.
Dampak positif dari pengelolaan limbah ini cukup nyata:
- 
Mengurangi volume sampah dan pencemaran lingkungan,
 - 
Menurunkan biaya pakan bagi peternak,
 - 
Mendorong ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat,
 - 
Meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan limbah.
 
Namun, tantangan tetap ada. Di perlukan sistem pengelolaan yang teratur agar limbah tidak menumpuk, serta pengawasan terhadap potensi pencemaran air dan udara. Inovasi berkelanjutan juga penting agar seluruh jenis limbah bisa di manfaatkan secara optimal.
Dengan langkah konkret ini, YGNP berharap program MBG tak hanya menjadi gerakan pemenuhan gizi, tetapi juga motor penggerak ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat — dari dapur sendiri, dari limbah menjadi berkah.
									
													











																				
																				
																				
																				
																				
																				