Dirjen PPTR Soal ICI 2025 : Momentum Perkuat Kolaborasi Wujudkan Infrastruktur Tangguh dan Berkelanjutan

Dirjen PPTR Soal ICI 2025 Jadi Momentum Perkuat Kolaborasi Wujudkan Infrastruktur Tangguh dan Berkelanjutan

Jakarta, Delik InfO  — Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jonahar, menegaskan bahwa International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 menjadi forum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur nasional yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. Hal itu di sampaikan Jonahar saat menghadiri pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/06/2025).

 

Bacaan Lainnya

Menurutnya, konferensi ini menjadi ajang penting untuk bertukar gagasan, menyusun solusi, serta mempertemukan berbagai pemangku kepentingan guna menciptakan pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap tantangan zaman.

“Konferensi ini dapat menjadi wadah kolaborasi untuk bertukar gagasan dan menciptakan solusi guna mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berdaya guna, berkelanjutan, dan tangguh terhadap berbagai risiko,” ujar Jonahar.

Konferensi internasional ini mengusung lima topik utama:

  1. Future-Proofing Cities
  2. Connecting the Archipelago
  3. Infrastructure for Livability
  4. Resilient by Design
  5. Unlocking Capital

Kelima tema tersebut menegaskan bahwa tata ruang merupakan aspek fundamental dalam setiap tahapan pembangunan infrastruktur.

Dalam sesi Future-Proofing Cities, Jonahar menyampaikan komitmen Kementerian ATR/BPN dalam mengawal pemanfaatan ruang perkotaan agar sesuai RTRW, termasuk penertiban terhadap pelanggaran zonasi serta penguatan kebijakan pengendalian ruang melalui insentif dan disinsentif.

Baca Juga :

Sidang Korupsi BTN dan PT Asisyah Catur Persada: Lima Terdakwa Divonis, JPU Masih Pikir-Pikir

Untuk topik Connecting the Archipelago, Ditjen PPTR memastikan penyediaan ruang bagi pengembangan jaringan transportasi darat, laut, dan udara tanpa tumpang tindih peruntukan ruang.

“Kami pastikan tidak ada tumpang tindih peruntukan ruang yang dapat menghambat konektivitas antarwilayah,” tegasnya.

Pada bahasan Infrastructure for Livability, ATR/BPN menempatkan pengembangan kawasan permukiman, pendidikan, dan pelayanan publik dalam zona-zona yang sesuai guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sedangkan dalam Resilient by Design, pengendalian alih fungsi ruang dan perlindungan kawasan lindung menjadi strategi utama dalam menghadapi risiko bencana serta dampak perubahan iklim.

Di sisi Unlocking Capital, kejelasan status ruang di nilai sangat penting untuk mendukung iklim investasi. ATR/BPN mendorong percepatan legalitas penggunaan ruang dan membuka kolaborasi dengan sektor swasta serta investor.

Jonahar juga menegaskan bahwa upaya ini sejalan dengan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, terutama di sektor swasembada pangan, energi, dan air. Salah satu langkah konkret yang telah di ambil adalah penetapan Lahan Sawah yang Di lindungi (LSD) untuk menjaga ketahanan ekosistem pertanian.

Konferensi ICI 2025 di hadiri oleh para pejabat tinggi negara, kepala daerah, pelaku usaha, akademisi, dan asosiasi profesi dari dalam dan luar negeri. Forum ini menjadi tonggak penting bagi pembangunan infrastruktur Indonesia yang terencana, ramah lingkungan, dan mampu menghadapi tantangan global.

Please follow and like us:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *