Bocah 13 Tahun Jadi Saksi , Aksi Pembantaian Ayah Kandungnya Sendiri!

Saksi Bocah 13 Tahun Bongkar Aksi Pembantaian Ayah Kandungnya Sendiri!

Saksi Bocah 13 Tahun Bongkar Aksi Pembantaian Ayah Kandungnya Sendiri!

Rejang Lebong – Misteri pembunuhan tragis ibu dan anak di Gang Iskandarsyah, Kelurahan Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur, mulai menemukan titik terang. Bocah laki-laki berusia 13 tahun, berinisial ID, yang merupakan anak kandung dari terduga pelaku GU, mengungkap fakta mengejutkan: ia menyaksikan langsung pembantaian yang dilakukan ayahnya sendiri terhadap ibu tiri dan saudara tirinya.

Baca Juga : tragis-ibu-dan-anak-perempuan-ditemukan-tewas-membusuk-di-rejang-lebong-suami-jadi-buron

Bacaan Lainnya
#

Pernyataan ID ini memperkuat dugaan keterlibatan GU, suami siri dari korban Euis Setia (42), yang kini resmi menjadi buronan polisi setelah menghilang sejak Rabu pagi (30/4/2025).

Baca Juga : sidang-rohidin-mersyah-bongkar-dugaan-setoran-asn-hakim-tegur-kpk-jangan-tebang-pilih

Kesaksian Mengguncang: “Tangan Ayah Berlumuran Darah”

Dalam pemeriksaan awal oleh penyidik Polres Rejang Lebong, ID mengaku melihat ayahnya menganiaya kedua korban di dalam rumah kontrakan. Ia mendengar teriakan, melihat keributan, dan menyaksikan langsung tangan ayahnya berlumuran darah tak lama setelah pertengkaran hebat itu terjadi. Dikutib dari Tribun bengkulu.

“Dia (ID) bilang terakhir melihat ibunya dan adik tirinya dalam keadaan bersimbah darah. Setelah itu, ayahnya mengunci rumah dan pergi,” ujar salah satu penyidik yang enggan disebut namanya.

ID kini mendapat pendampingan khusus dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), karena trauma mendalam yang ia alami.

GU, yang diduga sebagai pelaku pembantaian sadis ini, diketahui melarikan diri ke luar wilayah Rejang Lebong. Polisi telah menyebar wajah dan identitas GU melalui media sosial dan berbagai kanal informasi publik.

“GU sudah kami tetapkan sebagai buronan. Kami meminta kerja sama masyarakat untuk melaporkan jika melihat keberadaannya,” kata Kapolres Rejang Lebong dalam konferensi pers Sabtu (3/5/2025).

Sementara itu, rumah kontrakan yang menjadi lokasi pembunuhan telah dipasangi garis polisi. Warga sekitar masih trauma, mengingat aroma busuk dan pemandangan mengenaskan saat mayat Euis dan Gaidah ditemukan.

Baca Juga : rohidin-mersyah-dan-rekan-dihadirkan-pada-sidang-perdana-di-pn-bengkulu

Motif Masih Diselidiki, Diduga Dipicu Perselisihan Rumah Tangga!

Polisi menduga motif utama pembunuhan dipicu oleh cekcok dalam rumah tangga. GU disebut kerap bertindak kasar dan bersikap emosional terhadap korban. Malam sebelum kejadian, tetangga mendengar keributan dari dalam rumah.

Dari hasil olah TKP, ditemukan sebilah parang yang diduga kuat digunakan sebagai senjata pembunuhan. Saat ini, senjata tersebut tengah diperiksa di laboratorium forensik.

Suasana Duka dan Harapan Keadilan

Jenazah Euis dan Gaidah telah dimakamkan oleh keluarga. Tangis pecah mengiringi prosesi pemakaman. Para tetangga mengenang Euis sebagai sosok ibu yang baik dan rajin, sementara Gaidah dikenal sebagai siswa berprestasi di sekolahnya.

“Kami hanya ingin pelakunya segera ditangkap. Kami tidak akan tenang sebelum dia bertanggung jawab di depan hukum,” ujar salah satu kerabat korban.

Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar tidak mencoba mengamankan pelaku sendiri jika ditemukan, melainkan segera melapor ke kantor polisi terdekat atau melalui hotline Polres Rejang Lebong. (RED)

Please follow and like us:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *