Bengkulu — Gerakan aktivis mahasiswa tahun 1966 merupakan salah satu pergerakan terbesar dalam sejarah Indonesia. Di picu oleh peristiwa G30S/PKI dan krisis ekonomi yang melanda, mahasiswa dan rakyat turun ke jalan menuntut perubahan besar dalam pemerintahan. Gerakan ini melahirkan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) dan menjadi jalan menuju lahirnya Orde Baru.
Latar Belakang
-
Peristiwa G30S/PKI (1965): Tuduhan keterlibatan PKI dalam pembunuhan para jenderal TNI menimbulkan kemarahan masyarakat. Mahasiswa mendesak pembubaran PKI.
-
Krisis Ekonomi: Inflasi yang sangat tinggi dan langkanya kebutuhan pokok memperburuk kondisi rakyat.
-
Munculnya KAMI: Pada akhir 1965, di bentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) sebagai wadah perlawanan terhadap PKI. KAMI di dukung oleh KAPPI, KASI, organisasi pemuda lainnya, serta sebagian unsur Angkatan Darat.
Tritura: Tiga Tuntutan Rakyat
Pada Januari 1966, mahasiswa merumuskan Tritura, yakni:
-
Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya.
-
Perombakan Kabinet Dwikora yang di nilai tidak efektif.
-
Penurunan harga kebutuhan pokok demi mengatasi krisis ekonomi.
Puncak Gerakan
-
24 Februari 1966: Demonstrasi besar di depan Istana Negara pecah. Bentrokan dengan Resimen Cakrabirawa menewaskan Arif Rahman Hakim, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang kemudian di kenal sebagai Pahlawan Ampera.
-
11 Maret 1966: Tekanan gerakan mahasiswa dan kondisi politik mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Wewenang di berikan kepada Jenderal Soeharto untuk memulihkan ketertiban.
Dampak dan Konsekuensi
-
Pembubaran PKI: Melalui Supersemar, Soeharto segera melarang PKI dan membersihkan pengaruhnya dari pemerintahan.
-
Perubahan Kekuasaan: Supersemar menjadi titik balik berakhirnya Orde Lama dan lahirnya Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
-
Simbol Perjuangan Mahasiswa: Gugurnya Arif Rahman Hakim menjadi simbol pengorbanan mahasiswa dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
Gerakan Mahasiswa 1966 bukan sekadar demonstrasi, melainkan sebuah momentum sejarah yang menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan menjadi penggerak lahirnya era baru dalam sejarah bangsa.
