Delik INFO : Pada tahun 1818, ekspedisi yang dilakukan oleh Sir Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Bengkulu, bersama dengan ahli botani Joseph Arnold, mengungkapkan salah satu penemuan paling menakjubkan di dunia flora: Rafflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia.
Penemuan ini terjadi saat mereka melintasi Bukit Barisan di pulau Sumatra, Indonesia, dalam perjalanan menuju Curup dan Lebong, wilayah yang pada masa itu masih sangat terpencil dan belum banyak dijelajahi.

Latar Belakang Ekspedisi
Sir Stamford Raffles, yang di kenal dengan peranannya dalam pendirian Singapura, juga memiliki minat besar dalam dunia alam dan keanekaragaman hayati. Pada masa jabatannya sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Bengkulu.
Iya bersama dengan Joseph Arnold, seorang ahli botani dari Inggris, berkeliling Sumatra untuk mempelajari flora dan fauna di wilayah yang kaya akan keanekaragaman alam namun belum banyak dieksplorasi oleh ilmuwan Barat.
Bukit Barisan, rangkaian pegunungan yang membentang di sepanjang barat pulau Sumatra, merupakan wilayah yang menjadi bagian dari perjalanan mereka. Wilayah ini, yang di kelilingi oleh hutan tropis lebat, menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang belum tercatat.
Penemuan Bunga Rafflesia
Saat melintasi Bukit Barisan dalam perjalanan menuju Lebong dan Curup, Raffles dan Arnold menemukan sebuah bunga yang sangat mencolok. Bunga tersebut adalah Rafflesia arnoldii, yang memiliki ukuran luar biasa besar dan bau yang sangat khas.
Dengan diameter yang dapat mencapai satu meter dan berat yang bisa mencapai 11 kilogram, bunga ini menjadi bunga terbesar yang pernah di temukan.
Namun, tidak hanya ukurannya yang menarik perhatian mereka, tetapi juga baunya yang sangat kuat dan tidak biasa.
Bunga Rafflesia mengeluarkan bau busuk yang mirip dengan daging busuk, sebuah aroma yang berfungsi untuk menarik serangga pemakan bangkai, seperti lalat dan kumbang, untuk membantu proses penyerbukan bunga.
Penemuan ini sangat mengejutkan para ilmuwan pada saat itu, karena belum ada tumbuhan lain yang di kenal dengan ukuran dan bau yang begitu mencolok. Dalam perjalanan mereka yang lebih lanjut.
Raffles dan Arnold terus mengeksplorasi hutan tropis Sumatra, menemukan lebih banyak keanekaragaman hayati yang menakjubkan.
Nama Ilmiah Bunga Rafflesia
Sebagai penghormatan kepada kedua penemunya, bunga ini kemudian di beri nama ilmiah Rafflesia arnoldii. Nama ini menggabungkan nama Sir Stamford Raffles, yang menjadi figur penting dalam dunia botani dan pelestarian alam, serta Joseph Arnold, ahli botani yang mendampingi Raffles dalam ekspedisi tersebut.
Penemuan bunga ini menjadi simbol dari betapa kaya dan uniknya ekosistem hutan tropis Indonesia, yang menjadi rumah bagi banyak spesies langka dan tak ternilai.
Pengaruh Penemuan Ini
Penemuan bunga Rafflesia tidak hanya menjadi pencapaian penting dalam dunia botani, tetapi juga membuka mata dunia terhadap kekayaan alam Indonesia. Keanekaragaman hayati Sumatra, yang selama ini tersembunyi di balik hutan tropis lebat, kini mendapatkan perhatian lebih dari para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia.
Penemuan ini juga memperkaya pengetahuan global tentang flora tropis dan menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya pelestarian habitat alami dari spesies-spesies yang langka dan terancam punah, seperti Rafflesia. Sayangnya, dengan berkurangnya luas hutan tropis akibat deforestasi, bunga ini kini semakin langka dan terancam punah.
Warisan Raffles dan Kontribusi dalam Dunia Ilmu Pengetahuan
Selain menemukan bunga Rafflesia, Sir Stamford Raffles juga di kenal karena kontribusinya terhadap dunia ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang botani, zoologi, dan geografi. Sebagai Gubernur Jenderal,
ia mendorong banyak ekspedisi ilmiah dan misi penelitian yang membantu meningkatkan pemahaman tentang flora dan fauna Asia Tenggara.
Penemuan bunga Rafflesia di Bukit Barisan bukan hanya sekadar penemuan botani, tetapi juga merupakan pencapaian besar dalam upaya memahami keanekaragaman hayati bumi.
Bunga Rafflesia memiliki uuran yang menakjubkan dan bau yang unik, menjadi simbol dari keanekaragaman dan keragaman ekosistem Indonesia.
Penulis Artikel : Mirza Subing
#bungarafflesia #rafflesia #sirstamfordraffles #penjajahinggrisdibengkulu #bungapuspalangka #bungaterbesardidunia